BOLEH DILIHAT
TOKOH
  • UWAIS AL QARNI, disebut bukan penduduk bumi

    ilustrasi Uwais Al Qarni Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permint[...]

  • SOE HOK GIE, Pendiri Mapala UI

    Soe Hok Gie Sosoknya sangat terkenal karena tulisannya yang sangat kritis terhadap pemerintah orde lama dan orde baru meskipun ia meninggal dalam usia muda namanya sangat dikenal dikalangan para aktivis karena tulisan-tulisan dan pemikirannya yang sangat fenomenal. Soe Hok Gie adalah Orang keturunan China yang la[...]

  • SOEKARNO, SANG PROKLAMATOR REPUBLIK INDONESIA

    belum selesai hiruk pikuk peringatan lahirnya Presiden RI pertama yaitu kemaren tanggal 06 juni. sekilas ini kami coba uraikan kembali sejarah kelahiran Bung Karno sang Orator Handal dunia, Sang Presiden RI pertama, sang proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Letusan Gunung Kelud pada 1901 tandai lahirnya[...]

  • SULTAN HAMID II SANG PERANCANG LAMBANG GARUDA UNTUK LAMBANG

    SULTAN HAMID II Ada yang Mengenal siapa Sultan Hamid II dan bagaimana sepek terjangnya? Sultan Hamid II, lahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak Sultan Syarif Muhammad Alkadrie(lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, 12 Juli 1913 –&nbs[...]

  • INFO HARI INI
  • BLANKO SURAT PUBLIKASI SKRIPSI FISIP UNISRI

    Bagi wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang ingin mempublikasikan hasil penelitiannya dapat mendowload Blanko Publikasinya di Blog ini DOWNLOAD PUBLIKASI SKRIPSI FISIP Terima Kasih[...]

  • Blangko Persyaratan Wisuda Universitas Slamet Riyadi Suraka

    bagi calon wisudawan Universitas Slamet Riyadi Surakarta dapat mendowload Blanko persyaratan wisuda di blog ini Download Blanko Wisuda terima Kasih.[...]

  • Sejarah Pramuka di Indonesia

    peringatan Hari Pramuka di Indonesia biasanya diadakan setiap 14 Agustus. Namun tanggal tersebut ditetapkan bukan sebagai hari lahir pramuka di Indonesia. Tahukah kalian bagaimana sejarah pramuka di Indonesia? Pramuka sendiri didirikan oleh Robert Lord Baden Powel pada 25 Juli 1907. Baden Powel adalah seoran[...]

  • Pohon Argan di Maroko, Pohon yang sering dipanjat Kambing

    Pohon Argan, Pohon yang berada di Negara Maroko, Afrika utara, memiliki kisah unik yang pernah menjadi viral di media sosial. negara - negara lain terkejut dengan fenomena ini. pohon Argan sendiri tumbuh setinggi 8-10 meter dan sanggup bertahan hingga 150-200 tahun lamanya. Pohon ini berduri dan memiliki batan[...]

  • SAINS
  • SELO, Mobil Listrik Nasional Generasi ke 2

      Geliat mobil listrik memang berhasil dipopulerkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Pembuatan mobil listrik oleh anak negeri bertujuan agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain seperti Jepang atau Amerika. Itu adalah cita-cita dan harapan Dahlan. Bisa dibilang, Dahlan adalah s[...]

  • NYONYA MENEER, PELOPOR PERUSAHAAN JAMU INDONESIA

    Lauw Ping Nio alias Nyonya Meneer (baca: Menir) (lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tahun 1895 \- wafat tahun 1978) adalah seorang wirausahawan di bidang industri jamu di Indonesia. Namanya berasal dari beras menir, yaitu sisa butir halus penumbukan padi. Ibunya mengidam dan memakan beras ini sehingga pada w[...]

  • SEJARAH JAMU INDONESIA YANG MENDUNIA

    Siapa yang tak tahu tentang Minuman Sehat Herbal asli indonesia yang kerap disebut JAMU. Jamu adalah minuman yang digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit agar tubuh kita sehat. jamu berkembang sudah sejak dulu kala, bahkan ditambahnya pengaruh pedagang Gujarat dan turki, Penjajah dari Spanyol, Bel[...]

  • SEJARAH PESAWAT JET PEMBUNUH

    Mesin jet adalah sebuah jenis mesin pembakaran dalam menghirup udara yang sering digunakan dalam pesawat . Prinsip seluruh mesin jet pada dasarnya sama; mereka mempercepat massa (udara dan hasil pembakaran) ke satu arah dan dari hukum gerak Newton ketiga mesin akan mengalami dorongan ke arah yang berlawanan. [...]

  • SEJARAH
  • Tahun Baru (New Year) ? ini kisah sesungguhnya

    Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru. Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tangg[...]

  • SEJARAH PEMILU ERA ORDE LAMA

    Pemilu 1955 adalah perhelatan pesta demokrasi pertama yang diselenggarakan bangsa ini, dan juga merupakan satu-satunya pemilu yang terjadi pada era orde lama. Kala itu Republik Indonesia baru saja menginjak usia 10 tahun pascamerdeka 1945. Jika dikatakan pemilu merupakan syarat minimal bagi adanya dem[...]

  • TRAGEDI KERUSUHAN MEI 1998

    Mal Ratu Luwes di Pasar Legi yang terbakar Pada Kerusuhan Mei 1998 Masih segar teringat diingatan kita semua tragedi 16 tahun silam,  kerusuhan yang meluluhlantakan kota Solo hingga rata dengan tanah. tepatnya tanggal 14-15 Mei, terjadi pembakaran dan pengrusakan rumah-rumah penduduk serta fasilitas-fasil[...]

  • Sejarah Pramuka di Indonesia

    peringatan Hari Pramuka di Indonesia biasanya diadakan setiap 14 Agustus. Namun tanggal tersebut ditetapkan bukan sebagai hari lahir pramuka di Indonesia. Tahukah kalian bagaimana sejarah pramuka di Indonesia? Pramuka sendiri didirikan oleh Robert Lord Baden Powel pada 25 Juli 1907. Baden Powel adalah seoran[...]

  • ARTIKEL TERBARU DI INFO CAPRINUTS

    Tahun Baru (New Year) ? ini kisah sesungguhnya

    Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru. Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tangg[...]

    31 Dec 2016 | 0 commentsView Post

    SEJARAH PEMILU ERA ORDE LAMA

    Pemilu 1955 adalah perhelatan pesta demokrasi pertama yang diselenggarakan bangsa ini, dan juga merupakan satu-satunya pemilu yang terjadi pada era orde lama. Kala itu Republik Indonesia baru saja menginjak usia 10 tahun pascamerdeka 1945. Jika dikatakan pemilu merupakan syarat minimal bagi adanya dem[...]

    26 Dec 2016 | 0 commentsView Post

    TRAGEDI KERUSUHAN MEI 1998

    Mal Ratu Luwes di Pasar Legi yang terbakar Pada Kerusuhan Mei 1998 Masih segar teringat diingatan kita semua tragedi 16 tahun silam,  kerusuhan yang meluluhlantakan kota Solo hingga rata dengan tanah. tepatnya tanggal 14-15 Mei, terjadi pembakaran dan pengrusakan rumah-rumah penduduk serta fasilitas-fasil[...]

    26 Dec 2016 | 0 commentsView Post

    BLANKO SURAT PUBLIKASI SKRIPSI FISIP UNISRI

    Bagi wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang ingin mempublikasikan hasil penelitiannya dapat mendowload Blanko Publikasinya di Blog ini DOWNLOAD PUBLIKASI SKRIPSI FISIP Terima Kasih[...]

    09 Sep 2016 | 0 commentsView Post

    Blangko Persyaratan Wisuda Universitas Slamet Riyadi Surakarta

    bagi calon wisudawan Universitas Slamet Riyadi Surakarta dapat mendowload Blanko persyaratan wisuda di blog ini Download Blanko Wisuda terima Kasih.[...]

    09 Sep 2016 | 0 commentsView Post

    SULTAN HAMID II SANG PERANCANG LAMBANG GARUDA UNTUK LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA

    SULTAN HAMID II
    Ada yang Mengenal siapa Sultan Hamid II dan bagaimana sepek terjangnya? Sultan Hamid II, lahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak Sultan Syarif Muhammad Alkadrie(lahir di PontianakKalimantan Barat12 Juli 1913 – meninggal di Jakarta30 Maret 1978 pada umur 64 tahun) adalah Perancang Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Dalam tubuhnya mengalir darah Arab-Indonesia. Ia beristrikan seorang perempuan Belanda, yang memberikannya dua anak yang sekarang tinggal di Negeri Belanda. Syarif Abdul Hamid menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan BandungHBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di BredaBelanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.
    Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober1945 dia diangkat menjadi sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II.
    Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil daerah istimewa Kalimantan Barat dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.
    Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuahpangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran.
    Pada tanggal 17 Desember 1949, Hamid II diangkat oleh Sukarno ke Kabinet RIS tetapi tanpa adanya portofolio. Kabinet ini dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Hatta dan termasuk 11 anggota berhaluan Republik dan lima anggota berhaluan Federal. Pemerintahan federal ini berumur pendek karena perbedaan pendapat dan kepentingan yang bertentangan antara golongan Republik dan Federalis serta berkembangnya dukungan rakyat untuk adanya negara kesatuan.
    Hamid II kemudian bersekongkol dengan mantan Kapten DST (Pasukan Khusus) KNIL Raymond Westerling yang terkenal atas kebrutalannya dalam peristiwa Pembantaian Westerling untuk mengatur sebuah kudeta anti-Republik di Bandung dan Jakarta.Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin Westerling terdiri dari personel-personel KNIL, Regiment Speciale Troepen(Resimen Pasukan Khusus KNIL), Tentara Kerajaan Belanda dan beberapa warga negara Belanda termasuk dua inspektur polisi. Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA menyerang sebuah garnisun RIS kecil dan menduduki bagian-bagian Bandung sampai mereka akhirnya diusir oleh bala bantuan tentara di bawah Mayor Jenderal Engels, pimpinan KNIL.
    Pada tanggal 26 Januari 1950, unsur-unsur pasukan Westerling menyusup ke Jakarta sebagai bagian dari kudeta untuk menggulingkan Kabinet RIS. Mereka juga berencana untuk membunuh beberapa tokoh Republik terkemuka, termasuk Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwana IX dan Sekretaris-Jenderal Ali Budiardjo. Namun, mereka kemudian dihadang oleh pasukan TNI dan terpaksa melarikan diri. Sementara itu, Westerling terpaksa mengungsi ke Singapura dan APRA akhirnya berhenti berfungsi pada Februari 1950. Bukti dari konspirator Kudeta APRA yang ditangkap menyebabkan penahanan Hamid II pada tanggal 5 April. Pada 19 April Hamid II telah mengaku keterlibatannya dalam kudeta Jakarta gagal dan dalam merencanakan serangan kedua di Parlemen (dijadwalkan 15 Februari) yang gagal. Karena kehadiran tentara RIS, serangan itu dibatalkan. Peran pemerintah Pasundan dalam kudeta menyebabkan pembubarannya pada tanggal 10 Februari, yang semakin melemahkan struktur federal RIS. Pada akhir Maret 1950,Kalimantan Barat yang dipimpin Hamid II menjadi salah satu dari empat negara bagian yang tersisa di Republik Indonesia Serikat.
    Peran Hamid II dalam kudeta yang gagal tersebut menyebabkan keresahan yang meningkat di Kalimantan Barat untuk segera berintegrasi ke dalam Republik Indonesia. Setelah sebuah misi pencari fakta oleh Komisi Pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat RIS mengumumkan hasil pemungutan suara bulat dengan selisih 50 dibanding satu suara yang menyetujui integrasi Kalimantan Barat ke dalam Republik Indonesia. Setelah bentrokan dan konflik yang ditimbulkan para mantan pasukan KNIL terjadi di Makassar dan usaha pemisahan diri Ambon menjadi Republik Maluku Selatan, akhirnya Republik Indonesia Serikat dibubarkan pada 17 Agustus 1950, mengubah Indonesia menjadi negara kesatuan yang didominasi oleh pemerintahan pusat di Jakarta.

    Perumusan lambang negara (Garuda Pancasila)

    Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy,Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

    Rancangan awal Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II, berbentuk Garuda tradisional yang bertubuh manusia.
    Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
    Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
    Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
    Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali - Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.

    Garuda Pancasila yang diresmikan 11 Februari 1950, tanpa jambul dan posisi cakar masih di belakang pita.
    AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “'tidak berjambul”' seperti bentuk sekarang ini.
    Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.
    Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.
    Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
    Hamid II diberhentikan pada 5 April 1950 karena tuduhan bersekongkol dengan Westerling dan APRA-nya.

    Masa akhir

    Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Keraton Kadriyah, Pontianak.
    Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
    Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.

    Sumber : Profil

    Share and Enjoy:

    0 komentar for this post

    Posting Komentar
    Hubungi Kami
    daftar untuk mendapatkan berita terbaru
    as well as receive other site updates!
    Subscribe via RSS Feed subscribe to feeds
    SPONSOR
    http://caprinuts.blogspot.co.idSpicytricks.comspicytricks.com
    Template By SpicyTrickS.comspicytricks.comSpicytricks.com
    YANG HARUS DINGAT
    ARTIKEL LAINNYA
  • Tahun Baru (New Year) ? ini kisah sesungguhnya

    Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru. Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tangg[...]

  • SEJARAH PEMILU ERA ORDE LAMA

    Pemilu 1955 adalah perhelatan pesta demokrasi pertama yang diselenggarakan bangsa ini, dan juga merupakan satu-satunya pemilu yang terjadi pada era orde lama. Kala itu Republik Indonesia baru saja menginjak usia 10 tahun pascamerdeka 1945. Jika dikatakan pemilu merupakan syarat minimal bagi adanya dem[...]

  • TRAGEDI KERUSUHAN MEI 1998

    Mal Ratu Luwes di Pasar Legi yang terbakar Pada Kerusuhan Mei 1998 Masih segar teringat diingatan kita semua tragedi 16 tahun silam,  kerusuhan yang meluluhlantakan kota Solo hingga rata dengan tanah. tepatnya tanggal 14-15 Mei, terjadi pembakaran dan pengrusakan rumah-rumah penduduk serta fasilitas-fasil[...]

  • BLANKO SURAT PUBLIKASI SKRIPSI FISIP UNISRI

    Bagi wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang ingin mempublikasikan hasil penelitiannya dapat mendowload Blanko Publikasinya di Blog ini DOWNLOAD PUBLIKASI SKRIPSI FISIP Terima Kasih[...]

  • Blangko Persyaratan Wisuda Universitas Slamet Riyadi Suraka

    bagi calon wisudawan Universitas Slamet Riyadi Surakarta dapat mendowload Blanko persyaratan wisuda di blog ini Download Blanko Wisuda terima Kasih.[...]

  • Sejarah Pramuka di Indonesia

    peringatan Hari Pramuka di Indonesia biasanya diadakan setiap 14 Agustus. Namun tanggal tersebut ditetapkan bukan sebagai hari lahir pramuka di Indonesia. Tahukah kalian bagaimana sejarah pramuka di Indonesia? Pramuka sendiri didirikan oleh Robert Lord Baden Powel pada 25 Juli 1907. Baden Powel adalah seoran[...]