SELO, Mobil Listrik Nasional Generasi ke 2
Geliat mobil listrik memang berhasil dipopulerkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.
Pembuatan mobil listrik oleh anak negeri bertujuan agar Indonesia mampu
bersaing dengan negara lain seperti Jepang atau Amerika. Itu adalah
cita-cita dan harapan Dahlan.
Bisa dibilang, Dahlan adalah salah satu tokoh dan pejabat yang paling
bersemangat dan berambisi menjadikan mobil listrik sebagai mobil
nasional.
Selo adalah mobil sport listrik generasi kedua setelah Tuxuci yang kelahirannya di gagas oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan
bersama tim Putra Petir pimpinan Ricky Elson. Menurut Dahlan Iskan nama
Selo diambil dari bahasa Jawa yang berarti batu. Setelah generasi
pertama mobil listrik Tucuxi, generasi kedua mobil listrik memilih nama
yang lebih Indonesia, seperti Selo, Gendhi s dan Ahmadi.
Dibekali dengan motor 135 kw Selo menghasilkan peforma 180 tenaga
kuda. Dengan kemampuan ini, Selo bisa melaju hingga 220 km/h. Selain
dapur pacu yang dahsyat, Selo juga memiliki desain sporty dan head lamp
tajam sehingga membuat tampilannya sangat menarik.
Perancang Selo Ricky Elson punya mimpi besar pasca lahirnya mobil listrik generasi kedua ini. Ricky ingin mobil yang desainnya mirip Lamborghini ini suatu saat bisa bersaing dengan mobil sport mewah dunia sekelas Ferrari.
Namun sebagai inisitor mobil listrik nasional, Dahlan Iskan justru mengaku sedih, karena hingga saat ini Selo masih belum mendapatkan izin uji kelaikan di jalan raya. Dahlan mengaku tidak berani menguji mobil listrik di jalanan tanpa izin. Selain itu, jika izin tak juga diberikan maka mobil listrik hanya akan menjadi sampah di jalanan.
Sebagai penggagas kelahiran Selo, Dahlan sadar mobil listrik merupakan kebutuhan dunia di masa depan. Jika tidak dikembangkan dari sekarang, dapat dipastikan Indonesia akan dibanjiri mobil listrik impor.
“Mobil listrik masa depan 15 tahun lagi. Kalau kita tidak menyiapkan diri dari sekarang, kita akan diserbu mobil listrik asing dan kita jadi konsumen lagi. Mobil listrik kita sudah siap, tapi sampai sekarang saya tidak berani di jalan raya karena izin tidak ada,” tegasnya.
Lebih lanjut Dahlan menjelaskan, sebenarnya dengan meproduksi mobil listrik sendiri Indonesia dapat menghemat banyak anggaran. Setidaknya, biaya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tahun ini mencapai Rp 240 triliun dan akan terus bertambah di masa mendatang dapat ditekan pengeluarannya dan dialihkan untuk membiayai program-program pemerintah yang lain.
Saat Menristek mencoba langsung mengendarai Selo mengatakan tidak merasakan perbedaan mobil listrik dengan mobil biasa. "Sama mengendarai mobil biasa, tapi tentunya perbedaannya soal energinya pakai listrik dan ramah lingkungan," kata Gusti.
Setelah uji coba terakhir, bukan tidak mungkin Menristek akan mengusulkan untuk melakukan produksi masal pada tahun 2015 mendatang. "Ini uji coba sudah masuk level 7 lah, setelah sampai level 9 dan uji coba di alam nyata, kita akan produksi massal," imbuh Gusti, dikutip dari Merdeka, Jumat 22/11.
Selo mobil bertenaga listrik dengan motor listrik tunggal bertenaga 107 tenaga kuda. Motor tersebut digabung dengan transmisi otomatis 6-percepatan dan didukung dengan paket baterai 360V. Dengan kemampuan tersebut Selo mampu menembus kecepatan tertinggi hingga 200 km/jam.
Sumber : SELO SPORT OTOSIA
Perancang Selo Ricky Elson punya mimpi besar pasca lahirnya mobil listrik generasi kedua ini. Ricky ingin mobil yang desainnya mirip Lamborghini ini suatu saat bisa bersaing dengan mobil sport mewah dunia sekelas Ferrari.
Namun sebagai inisitor mobil listrik nasional, Dahlan Iskan justru mengaku sedih, karena hingga saat ini Selo masih belum mendapatkan izin uji kelaikan di jalan raya. Dahlan mengaku tidak berani menguji mobil listrik di jalanan tanpa izin. Selain itu, jika izin tak juga diberikan maka mobil listrik hanya akan menjadi sampah di jalanan.
Sebagai penggagas kelahiran Selo, Dahlan sadar mobil listrik merupakan kebutuhan dunia di masa depan. Jika tidak dikembangkan dari sekarang, dapat dipastikan Indonesia akan dibanjiri mobil listrik impor.
“Mobil listrik masa depan 15 tahun lagi. Kalau kita tidak menyiapkan diri dari sekarang, kita akan diserbu mobil listrik asing dan kita jadi konsumen lagi. Mobil listrik kita sudah siap, tapi sampai sekarang saya tidak berani di jalan raya karena izin tidak ada,” tegasnya.
Lebih lanjut Dahlan menjelaskan, sebenarnya dengan meproduksi mobil listrik sendiri Indonesia dapat menghemat banyak anggaran. Setidaknya, biaya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tahun ini mencapai Rp 240 triliun dan akan terus bertambah di masa mendatang dapat ditekan pengeluarannya dan dialihkan untuk membiayai program-program pemerintah yang lain.
Saat Menristek mencoba langsung mengendarai Selo mengatakan tidak merasakan perbedaan mobil listrik dengan mobil biasa. "Sama mengendarai mobil biasa, tapi tentunya perbedaannya soal energinya pakai listrik dan ramah lingkungan," kata Gusti.
Setelah uji coba terakhir, bukan tidak mungkin Menristek akan mengusulkan untuk melakukan produksi masal pada tahun 2015 mendatang. "Ini uji coba sudah masuk level 7 lah, setelah sampai level 9 dan uji coba di alam nyata, kita akan produksi massal," imbuh Gusti, dikutip dari Merdeka, Jumat 22/11.
Selo mobil bertenaga listrik dengan motor listrik tunggal bertenaga 107 tenaga kuda. Motor tersebut digabung dengan transmisi otomatis 6-percepatan dan didukung dengan paket baterai 360V. Dengan kemampuan tersebut Selo mampu menembus kecepatan tertinggi hingga 200 km/jam.
Sumber : SELO SPORT OTOSIA
Artikel terkait:
Jika anda ingin mengikuti Blog ini Silakan Masukkan Email Anda Di Subscribe.
YANG HARUS DINGAT
-
Mal Ratu Luwes di Pasar Legi yang terbakar Pada Kerusuhan Mei 1998 Masih segar teringat diingatan kita semua tragedi 16 tahun silam...
-
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ( Suwardi Suryaningrat , sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara , EYD: Ki Hajar Dewantara , beberapa...
-
bagi calon wisudawan Universitas Slamet Riyadi Surakarta dapat mendowload Blanko persyaratan wisuda di blog ini Download Blanko Wisuda ...
-
Republik Turki, yang dahulu negara berbentuk monarki yang terkenal dengan nama OTTOMAN, atau Ottoman Empire. Ottoman atau Turki Utsmani m...
-
Kepemimpinan Orde Baru dibuat geger pada 15 Januari 1974, persis 40 tahun lalu. Timbul perlawanan pertama digalang mahasiswa...
-
Prof. dr. Sp.F, Marsekal Muda Anumerta Abdulrachman Saleh lahir di Jakarta , 1 Juli 1909 – meninggal di Maguwoharjo , Sleman , ...
-
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. ...
-
Abdul Muis adalah sastrawan terkemuka Indonesia juga seorang jurnalis, aktivis partai politik dan pejuang kemerdekaan yang berperan besar...
-
Lomba Desain Logo Oi yang diselenggarakan oleh Yayasan Orang Indonesia (YOI) diikuti ratusan peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 di Des...
-
belum selesai hiruk pikuk peringatan lahirnya Presiden RI pertama yaitu kemaren tanggal 06 juni. sekilas ini kami coba uraikan kembal...
ARTIKEL LAINNYA
Anonim
30 Mei 2014 pukul 02.16
joss bang, lanjutkan