SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA 1 JUNI 1945
Pergerakan Nasional telah dimulai semenjak 1908 dengan lahirnya Budi Utomo. Akan tetapi konsep negara yang bisa menjadi rumah yang nyaman untuk warga Indonesia tak kunjung muncul sampai saat kemerdekaan akan tiba. Oleh karena itu pada tanggal 28 Mei 1945, PPUPKI (Panitia Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diketuai oleh Dr.Rajiman Wediodiningrat dengan beranggotakan 60 peserta termasuk Soekarno, Hatta dan Syahrir, mengadakan rapat dengan agenda untuk menyampaikan pendapat tentang azas-azas negara yang akan didirikan untuk bangsa Indonesia.
Tiga hari melakukan rapat, dengan
beberapa anggota yang menyampaikan ulasan yang panjang lebar dan
intelektual, namun tidak juga menemukan gagasan yang dapat diterima oleh
seluruh anggota. Hingga akhirnya pada tanggal 1 juni 1945 Soekarno
menyampaikan sebuah pidato yang sangat bersejarah, yang kemudian kita
kenal dengan hari lahirnya Pancasila.
Sebelum memaparkan tentang dasar negara,
Soekarno lebih dulu mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia harus
segera di proklamirkan. Jangan ada yang berbicara tidak siap atas dasar
apa pun untuk suatu kata merdeka. Ada yang mengatakan; “Kita bangsa
Indonesia tidak sehat badan, banyak penyakit malaria, banyak dysentria,
banyak penyakit hongerudeem, banyak ini banyak itu. Sehatkan
dulu bangsa kita, baru kemudian merdeka.” Soekarno mengatakan, “Kalau
benar semua hal ini harus diselesaikan terlebih dahulu, sampai jelimet,
maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, kita semua tidak akan
mengalami Indonesia Merdeka, sampai di lubang kubur.”
Soekarno menjelaskan dengan mengabil
contoh dari negara lain, bagaimana Saudi Arabia merdeka ketika rakyatnya
80% suku badui masih hidup berkelana dan tidak mengerti tentang mobil.
Pada saat Lenin mendirikan Uni Soviet, 80% rakyat rusia tidak dapat
membaca dan menulis. Ini menjelaskan bahwa, merdeka itu tidak perlu
seluruh rakyat mengerti akan konsep kemerdekaan. Merdeka hanyalah suatu
ketidakbergantungan politik (politic independence). Dan merdeka sejatinya merupakan jembatan emas menuju negara yang nyaman untuk tempat tinggal rakyatnya.
Selanjutnya Soekarno menjelaskan dasar negara yang diimpikannya. Dasar Pertama
yang diusulkan adalah Kebangsaan. Negara yang akan didirikan adalah
Negara Kebangaaan Indonesia. Definisi bangsa disini bukan sekedar
gerombolan manusia yang merasa dirinya bersatu, karena jika seperti itu
persatuan orang jawa, persatuan orang minangkabau bisa diartikan sebagai
bangsa. Namun yang diinginkan Soekarno adalah negara Indonesia yang
besar, yang meliputi gerombolan orang yang merasa bersatu dari ujung
Sumatera sampai ke Irian.
Akan tetapi kebangsaan (nasionalisme) disini harus diimbangi dengan internasionalisme. Karena jika nasionalisme terlalu berlebihan maka akan bisa menyeret ke Chauvinisme, paham yang pernah dialami oleh Jerman. Menurut Soekarno, prinsip nasionalisme dan internasionalisme harus saling mengisi. Oleh karena itu, Dasar Kedua yang diusulkan Soekarno adalah internasionalime atau Peri-Kemanusiaan.
Dasar Ketiga, Soekarno
mengusulkan Demokrasi atau Mufakat. Negara yang diinginkan adalah
negara demokratis. Ia tidak ingin jadi raja. Ia tidak ingin kepala
negara yang turun-temurun. Setiap kepala negara harus dipilih. Rumusan
demokrasi harus mengandung mufakat, perwakilan dan permusyawaratan. Kata
mufakat dipilih karena ia tahu akan ada kelompok mayoritas dan
minoritas. Jadi yang minoritas harus diajak bicara dan mengambil
kesepakatan bersama.
Namun Sokarno mengungkapkan, “Kalau kita
mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi
permusyawaratan yang member hidup, yakni politik ekonomische democratice yang mampu mendatangkan kesejahteraan umum.
Dasar Keempat, yan
diusulkan adalah Kesejateraan Sosial. Konsep kesejahteraan di Indonesia
sudah lama dikenal, yang dulu disebut Ratu Adil. “Rakyat ingin
sejahtera. Rakyat yang tadinya kurang makan, kurang pakaian menciptakan
dunia baru yang didalamnya ada keadilan, dibawah pimpinan ratu adil.”
Bukan hanya di bidang politik, di bidang ekonomi pun konsep
kesejahteraan dikehendaki oleh rakyat, “artinya kesejahteraan bersama
yang sebaik-baiknya.” Namun Soekarno tidak menggunakan kata Sosialisme
dan juga bukan prinsip sama rata yang dinginkan.
Dasar Kelima, yang
terakhir adalah dasar Ketuhanan. Soekarno mengharapkan dengan dasar ini
rakyat Indonesia dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa. Ia
menganjurkan agar rakyat menjalankan agama yang berkeadaban. Yakni,
“Ketuhanan yang berbudi pekerti luhur. Ketuhanan yang hormat menghormati
satu sama lain.
Setelah menguraikan lima dasar negara, kemudian Soekarno mengusulkan Pancasila
sebagai namanya. “Sila artinya dasar atau asas, Panca adalah lima. Dan
diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan
abadi.”
Demikian-lah bunyi dari Pancasila:
- KETUHANAN YANG MAHA ESA
- KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADA
- PERSATUAN INDONESIA
- KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN DAN PERWAKILAN
- KEADILAN SOSIAL BAGI BANGSA INDONESIA
Soekarno menyimpulkan bahwa kelima dasar
dari Pancasila tercetus berdasarkan ringkasan azas gotong royong yang
merupakan tradisi Indonesia yang saling mendukung, saling berusaha, dan
hormat menghormati. Dari Pancasila dapat diperas menjadi Ekasila yaitu
GOTONG ROYONG.
Gotong royong berarti menggambarkan satu
usaha, satu amal, satu pekerjaan. “Gotong royong merupakan pembantingan
tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu binantu
bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat
kebahagiaan bersama.”
Pandangan Soekarno tentang Pancasila
merangkul Indonesia dan seluruh dunia untuk memahami arti dari
kemanusiaan, mempersatukan prinsip-prinsip yang menyatakan kepentingan
kaum lelaki maupun perempuan. Semuanya dalam Keagungan Yang Maha Kuasa.
Sumber : SATU NILAI PERJUANGAN
Artikel terkait:
Jika anda ingin mengikuti Blog ini Silakan Masukkan Email Anda Di Subscribe.
YANG HARUS DINGAT
-
Mal Ratu Luwes di Pasar Legi yang terbakar Pada Kerusuhan Mei 1998 Masih segar teringat diingatan kita semua tragedi 16 tahun silam...
-
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ( Suwardi Suryaningrat , sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara , EYD: Ki Hajar Dewantara , beberapa...
-
bagi calon wisudawan Universitas Slamet Riyadi Surakarta dapat mendowload Blanko persyaratan wisuda di blog ini Download Blanko Wisuda ...
-
Republik Turki, yang dahulu negara berbentuk monarki yang terkenal dengan nama OTTOMAN, atau Ottoman Empire. Ottoman atau Turki Utsmani m...
-
Kepemimpinan Orde Baru dibuat geger pada 15 Januari 1974, persis 40 tahun lalu. Timbul perlawanan pertama digalang mahasiswa...
-
Prof. dr. Sp.F, Marsekal Muda Anumerta Abdulrachman Saleh lahir di Jakarta , 1 Juli 1909 – meninggal di Maguwoharjo , Sleman , ...
-
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. ...
-
Abdul Muis adalah sastrawan terkemuka Indonesia juga seorang jurnalis, aktivis partai politik dan pejuang kemerdekaan yang berperan besar...
-
Lomba Desain Logo Oi yang diselenggarakan oleh Yayasan Orang Indonesia (YOI) diikuti ratusan peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 di Des...
-
belum selesai hiruk pikuk peringatan lahirnya Presiden RI pertama yaitu kemaren tanggal 06 juni. sekilas ini kami coba uraikan kembal...
ARTIKEL LAINNYA
0 komentar for this post